Haalo.
Lama tidak berjumpa, ya. Sekarang gue lagi libur, nunggu hasil UN, nunggu hasil testing, duduk, ngetik, banyak deh. Karena itu gue mau meluangkan waktu ini buat bagi-bagi cerita tentang berbagai kejadian yang sudah terjadi sama gue. Apalagi karena bentar lagi lulus, kumpul sama temen susah, makanya gue tulis sekarang buat mengenang teman-teman gue.
.
.
Warning : ini kisah nyata, mungkin ada sebagian yang fiktif karna ak g tau itu gimana kronologisny :P
.
.
Waktu itu hari Sabtu, tanggal 10 Maret 2012, aku dan teman sekelasku ada acara foto buat booklet. Temanya sih vacation, jadi kami semua gayanya casual gitu. Ada yang pake kemeja, kaos, pokoknya baju bepergian deh.

Kami pun ngumpul di sekolah jam 10 (janjiannya jam 10). Tapi aku pergi dulu ke toko buku buat nyari bahan buat bikin karya ilmiah (salah satu tugas paling melelahkan jaman kelas 9...). Dan di sana aku ketemu sama temenku, Elgi. Dia pake baju dengan tema oranye. Kaos oranye, celana coklat (yah, mirip oranye lah), sepatu crocs oranye yang berubah warna kalo kena matahari. (ngomong-ngomong, ngapain gue cerita soal ini ya? Eniwei waktu itu gue pake baju biru tua) Dia cerita kalo dia habis dikejar orang gila. (Oke, ini ga penting lagi) Lalu kita pun pergi ke sekolah.

Di sekolah, malah ada anak 9A. Padahal janjian jam 10, tapi belum parada dateng. Ya udah deh nungguin sambil makan Sukro. Habis dalam sekejap, sementara aku masih lapar.

Skip hal-hal ga penting, lalu fotografernya dateng. Rambutnya gondrong, pake kacamata--oke, ini ga usah diceritain. Masalah mulai muncul. Masalahnya: belum parada dateng semua!

Karena hari itu ada tes renang, sebagian ada yang ikut tes dulu, dan mereka ke salon dulu habis itu. Sebagian lagi mungkin macet di jalan, ato baru berangkat pas jam 10. Dan mulai parada ribut.

Kita berdebat apakah lebih baik pergi duluan. Tapi kan fotonya harus bareng? (Aku pro ke yang nunggu, dan jadinya nunggu deeh)

Alhasil, kita nunggu sampai jam 12. Selama nunggu temen-temenku minjem handphone aku buat foto alay pake secondary camera. Yah, FYI. Dan karena fasilitas kamera harus dikembaliin jam 5, kita debat lagi.

Karena ada 3 mobil, keputusan akhirnya adalah yang dua pergi duluan, yang satu jemput yang lagi di salon (mereka masih di salon dari tadi, FYI, lagi.) Dan aku ikut grup yang pergi duluan. Sementara di grup menjemput ada Fia, Ghalib, Luthfi (Abang).

Aku ikut grup mobil Rei. Di mobil Rei itu ada aku, Farah, Fadhli, Giri, Faisal, Husen, Vinsen, Gilang, Rei, Supir. Bayangkan, 10 orang masuk ke mobil Avanza! alhasil... sempit.

Sebenernya sempet ada satu tragedi buat Fadhli, waktu nentuin siapa yang duduk di tengah dan duduk di belakang (yang di bagian bagasi itu looh). Jadi ceritanya yang udah masuk di belakang itu Vinsen, Giri, Gilang. Karena aku dan Farah cewek, jadi kita di tengah duduknya (Alhamdulillah). Jadi tinggal nentuin siapa satu lagi yang duduk di belakang.

"Fad, kamu coba deh masuk," kata Rei.

"Engga, ah,"  tolak Fadhli.

"Cobain dulu, cukup ga," kata Rei lagi (maksa)

"Oh, sip."

Terus Fadhli masuk, dan ternyata cukup. Terus sama Rei ditutup deh pintu belakangnya.

"Nah, cukup kan Fad? ya udah kamu di situ aja!"

Mungkin ini bisa dibilang salah satu tragedi penipuan, tapi akhirnya Fadli pasrah aja. Jadi Husen, Rei, Aku, Farah, duduk di tengah.

Dan kita pun melakukan perjalanan ke Kota Baru Parahyangan.
.
.
Di tengah jalan, kita baru keingetan kalo Mrs.Inggy (wali kelas) belum dikasi tahu perihal foto kelas hari ini. Oh, Gawat.

Rei yang pertama kali nyadar.

"Hei, ai Mrs.Inggy diajak ga?" kata Rei.

Hening. Anggap itu sebagai tidak.

"Coba deh tanyain di grup BBM," kata aku. Meskipun kayaknya jawabannya udah jelas tidak.

Akhirnya ditanyain, dan ternyata memang NGGAK. Wah, merasa bersalah nih. Tapi akhirnya ga ada yang ambil pusing lebih jauh (karena katanya Mrs.Inggy-ny juga ga bisa) dan kita pun meneruskan perjalanan.
.
.
Sesampainya di Kota Baru, kita ga tau jalan. Jadi deh kita nelpon Dini, salah satu orang yang ikut grup mobil pertama. Dan sialnya Dini ga jelas ngasi tau arahnya, dan kita jadinya setengah muter-muter di sana.

Selama muter-muter, kita nemuin rumah sakit warna biru plus UGD-nya, jembatan kuning, proyek galian, perumahan, dan lain-lain. Lalu di ujung jalan, kita ketemu mobil grup satu. Yey! mereka lagi foto di ilalang.

... Ilalang?

Ya, waktu ngeliat mereka foto di ilalang, entah kenapa aku kesal. Soalnya aku ga mau foto di ilalang, karena itu tema kelas 9A. Jadinya, aku, Farah, Rei, foto di tengah jalan (?) (soalnya jalanannya sepi, sih.) Dan, ini fotonyaaa.

Ceritanya mau ditabrak mobil

Oke, foto yang itu biasa aja, yang bagus yang ini, serasa cover novel (?)

Rei-ny kyk boyband

Daaan. Setelah itu kita ke Bale Pare. Gara-gara foto yang mau ketabrak mobil tadi, kita pun bikin cerita.

Ceritanya, gara-gara foto tadi ada yang ketabrak mobil. Terus kita mau foto di UGD habis itu, jadi ceritanya dimasukin ke UGD orangnya. Terus kita foto di proyek penggalian deh, jadi ceritanya orangnya meninggal dan dikubur (sadis amat). Tapi akhirnya ga jadi, karena berbagai hal.. yah, nanti diceritakan.

Dan, nyampe di Bale Paree. Tapi grup salon belum sampai ke sini, jadi kita nunggu dulu sampe mereka sampe. Dan begitu mereka sampe, kita foto di bagian belakang Bale Pare.

Foto-foto selama foto di bagian belakang Bale Pare :

foto ketua uprak senbud

foto loncat

ga tau tuh mereka lagi ngapain

Habis dari Bale Pare, kita nyari tempat lain buat foto. Pilihan pertama jatuh pada Danau di Kota Baru, yang katanya bagus. Akhirnya kita pun pergi. (Padahal aku mau foto dulu di halte di depan Bale Pare :( )

Inilah tragedi dan sejarah harkos buster-nya.

Intinya, grup Rei nyasar, grup mobil 1 jalan duluan, grup Ghalib entahlah. Tapi beberapa saat kemudian dapet kabar bahwa Ghalib tau tempatnya! Dan kita pun sibuk nyari mobil Ghalib.

Karena mobil Ghalib adalah mobil Kijang, kita pun nyari-nyari mobil Kijang. Tiba-tiba Husen (atau mungkin bukan Husen?) bilang.

"Itu mobil Ghalib!"

"Manaa?"

Semuanya pun ribut ngeliat ke arah yang ditunjuk (Husen?). Emang ada mobil Kijang. Tapi begitu dideketin taunya kosong.

"Ah! Si (Husen?) mah harkos!"

Itu ceritanya harkos pertama. Akhirnya kita pun muter-muter lagi, tapi tetep nyasar. Dan selama muter-muter itu, kita BERKALI-KALI ketemu mobil Ghalib yang harkos itu. Merasa frustasi, akhirnya Rei nelpon Ghalib.

"Halo, Lib, di mana?"

"Di danau."

"Oh ya? Kamu berhasil nemu? Di mana?"

"Ya, pokoknya jalan aja ke sini, sini, sini, sini."

"Oke."

Kita pun pergi ngikutin arahnya Ghalib. Eh, tapi nyasar lagi. Jadi nelpon lagi deh.

"Halo, Lib, di mana sih?"

"Di sini, sini, sini. Tapi jelek ih tempatnya, ada cewek galau lagi."

"Hah? cewek galau?"

"Iya, dari tadi nyetel musik keras-keras."

"..."

Akhirnya, kita ga jadi ke danau. Singkat cerita, kita nemu bukit bagus di pertigaan jalan. Kita pun berhenti.  Terus foto-foto.

Banyak foto bagus loh di sini. Ada yang di tengah jalan, ada yang siluet, ada yang di trotoar. Nih, fotonya:

para cowok di bukit

faisal bergaya di bukit

farah, aku, giri dan ghalib di belakang

foto di bagasi mobil rei

mimpi jadi cover boyband terwujud (?)

Banyak fotonya yaaa. Tapi akhirnya ada satu bencana deh.

Lihat, ada satpam!

Karena foto di tengah jalan, kita dimarahin satpam yang lagi patroli! Dan akhirnya setelah melalui perdebatan sengit (ngga sengit juga sih...) kita pun pulang dengan kecewa. Serasa ga puas, karena serasa out of theme, aneh, biasa aja, dan lain-lain.

.
.

Merasa di foto booklet kali ini harkos, grup mobil Rei pun main truth or dare di perjalanan pulang (oke ini ga nyambung). Giri kena dare, kebetulan lagi banyak banci di Dago, dia disuruh ngedeketin. Dan akhirnya ga jadi (ya iyalah). Terus di grup BBM ada rencana mau makan. Hore!!

Setelah sampai sekolah, kita pun rencana mau makan di Double Steak yang ada di jalan Jawa. Tapi sayang banyak yang ga ikut. Marsya langsung pulang. Jadinya, yang pergi makan cuma aku, farah, elgi, cenny, dini, nanet, aud, eca, rei, ghalib, husen, vinsen, fia, dll. (aku lupa, maaf yak).

Taunya, waktu udah nyampe Double Steak, TEMPATNYA PENUH! HARKOS! (kenapa tulisannya harus merah?)

Merasa sudah diharkosin untuk ketiga kalinya, kita ga mau diharkosin untuk yang keempat kalinya dengan tidak jadi makan. Jadi kita makan di tempat makan di sebelahnya, Bebek Jawa.

Tempatnya sepi, jadi cukup deh buat kita semuaa. Lalu kita pun milih-milih makanan. Mayoritas milih Nasi Goreng Bebek, tapi menurutku yang paling enak itu Sop-entah-apa yang dipesen Cenny. Dan Cenny pulang duluan, akhirnya aku sama Elgi yang ngabisin sopnya Cenny XD

Tadaa, nasi goreng pun datang. Kita main truth or dare lagi! (eniwei, aud dan eca udah pulang duluan)

Pertanyaan truth or dare itu standar. Apalagi kalo ada Ghalib. Dia pasti nanya, 'siapa yang paling mending di 9B?' ato yang parah 'siapa yang paling cocok dijadiin pacar?'

Banyak yang kena korban, termasuk aku. Aku jadi korban terakhir, karena habis itu kita pulang. Tapi akhirnya aku belum jawab sampe kita jalan dulu ke depan sekolah.

Selama jalan, sangat gelap. Ya, menyeramkan. Akhirnya kita jalan cepet-cepet, sementara aku bingung mau jawab siapa. (aku kena siapa yang paling mending di 9B)

Akhirnya nyampe di sekolah! Dan aku jawab aja asal dan sekenanya. Terus pulang deh nebeng mobil Ghalib bareng Dini, Fadhli, Rahma.

Dan begitulah, bagaimana foto kelas 9B yang pertama kali (dan akhirnya fotonya ga bisa diambil dan ga jadi dipake!) yang penuh dengan harkos dan berbagai kejadian menyenangkan sekaligus melelahkan lainnya.

Love you guys. Thanks for these memories.
.
.
Eniwei, grup mobil Rei akhirnya dinamai Harkos Buster karena kita sering banget menjumpai Harkos. Mulai dari Harkos mobil Ghalib, Harkos cerita, Harkos halte, Harkos Double Steak. Happy Harkos Buster! Di mana ada kita pasti ada Harkos! (mottonya ngarang)

Labels: 9B, Kisah Hidup