Sebenernya pertanyaan macam ini udah seriing banget terlintas dalam pikiran aku.
Hanya saja, karena jiwa
melancholic writer aku sedang keluar, yaudah tulis deh. (loh, katanya lagi seneng?!)
.
.
"Lebih baik terpisahkan oleh maut, atau oleh hal lain semacam... masalah sepele? Bahkan sampai rumit?"
...
Entahlah, terkadang terpisahkan karena maut berarti kita bukan berpisah karena hal yang perlu diingat oleh hati sebagai hal yang buruk, kan?
Aku mendapat berbagai respon atas pertanyaan itu.
Mulai dari, "Iya juga sih, soalnya kalo meninggal ya kan mau gimana lagi atuh yaa, yaudah da emang takdirnya gitu..."
Sampai yang paling ngaco, "Maneh teh gadag-gadag teuing sih!"
...
Personally, I choose...
Entah, deng.
Well, mind to share your opinion, then? :))
Labels: death, maut, pilihan