Author Contact Me Disclaimer

Welcome! Click the box above for more info. :) Enjoy your stay!

Follow Me!!


Memories



Newer Posts || Older Posts

Leave A Message?

Credits
A Round of Applause to the following
Designer: Cynna
Image: Cyworld KR
Host: Blogger
Scripts : Dynamic Drive
Modification: ariadneLacie
© 2013

Kenangan 2012, "Dijemput."
Written @ 5:59 AM
That moment when your boyfriend's mother pick you up to your boyfriend house.
For the first time.

.
.

Salah satu kenangan tak terlupakan di tahun 2012. :))

Jadi ceritanya diawali dengan sebuah pagi hari yang tenang di sekolah.
Hari itu Rein sms, katanya penyakitnya kambuh, dan dia ga masuk sekolah hari itu. Yaudah aku doain semoga cepat sembuh, terus iseng aku juga nawarin, "mau ditengok ga?"

Awalnya Rein sok-sok-an nolak, "Gapapa, rumahku kan jauh." "Gausah..." Dan blablabla, (aku juga lupa XD) akan tetapi karena keburu ada guru masuk ke kelas, pembicaraan kami pun berakhir di situ.

Pada istirahat pertama, aku kembali ngecek handphone. Ada sms. Tebak isinya apa?

"Jadinya ibu aku mau ngejemput kau. Pulangnya jam 1 kan? Tunggu di gerbang ya."
(Aku lupa gimana kalimatnya, tapi kalo ga salah sih intinya gitu ._.)

Pada saat itu, aku:
"..."
"..."
"..."
"HAH?"

Yah, aku emang beneran niat nengok Rein. Akan tetapi, bukan berarti ke sananya harus dijemput juga... padahal naik angkot juga gapapa... malah kayaknya lebih baik naik angkot...
Apa yang harus kulakukan dan kukatakan ketika nanti semobil sama ibunya coba?! Mana aku tidak berpengalaman dalam hal seperti ini -_-

Bingung, akhirnya aku pun nanya,
"Hah? Kenapa bisa? Hah? Hah? Hah?"

Terus dijawabnya, "Ga tau, ibu aku tiba-tiba ngomong gitu aja."

"Ya Tuhan."

Pikiranku saat itu.
Kalo tiba-tiba ga jadi nengoknya, ga enak dong. Udah repot-repot mau dijemput segala, eh tiba-tiba ga mau. Alasannya gara-gara itu lagi... Have no other choice, aren't I?
Pasrah, aku pun mengikuti skenario 'nengok Rein tapi transport-nya dijemput ibunya'.

Yaudahsihya, tantangan juga ini teh da. Karena pada suatu hari akhirnya aku emang pasti bakal ketemu keluarganya juga kan... Yah jadi ini langkah awal yang baik, mungkin. (Sebenernya aku juga seneng mau dijemput gini, berarti keluarganya welcome dong sama aku ya? 8'D)

Challenge Accepted!

.
.

Siangnya, sampailah pada waktu yang seperti menentukan hidup dan matiku itu. Ibunya Rein nelpon, bilang kalo udah ada di gerbang. Oke, kan udah challenge accepted. Haphap. /eaaa/

Selama berjalan ke gerbang, berbagai hal-hal yang kira-kira akan kukatakan berseliweran dalam otak. Mungkin semacam,

"Eh tante, apa kabar? Makin cantik aja deh..."
"Eh tante, padahal ga usah repot-repot jemput... soalnya saya tegang kalo gini"
"Maaf merepotkan, tante..."
"Eh tante, Rein-nya gimana kabarnya?"

Dan lain-lainnya. (Ditambah berbagai saran percakapan aneh dari Farah...)

Akhirnya, mobil yang menentukan hidup dan matiku /oke ini lebay/ dateng. Pintu dibuka... dan... dan... DOR. /hah/

Iya, ada ibunya Rein. Adeknya. Supir. Semuanya tersenyum manis ke arahku, sementara aku poker face. Syukurlah, ibunya tersenyum ramah ke arahku, dan memulai pembicaraan terlebih dahulu. Hohohoho, untunglah :')

Ternyata berada di dalam sana tidak semenegangkan yang kukira. Ibunya lebih banyak cerita tentang Rein/nanya tentang sekolahku... yah begitulah. Aku pun berusaha setengah mati untuk terus tersenyum selama berada di dalam mobil, karena jika tidak ekspresi poker face-ku yang biasa pasti keluar, dan sepertinya itu tidak baik -_-

Akhir cerita, sampailah di rumah Rein dengan selamat hoho. Tanpa ada kejadian memalukan/semacamnya selama perjalanan... syukurlah.

.

Semoga keluarga ini benar-benar menjadi bagian dari keluargaku suatu hari :')

.
.

ariadneLacie.

Labels: , , ,

Click to Comments! (0) | back to top

------------------------------------------